Sapi Sonok memiliki cerita sejarah sendiri, dimulai dari kebiasaan para petani di Kabupaten Sumenep dalam merawat sapi ternak mereka. Setiap sore sapi - sapi betina ini dimandikan setelah itu ditali pada tonggak kayu dan kemudian berjejer rapi.
Rupanya hal ini menjadi keisengan para petani untuk melakukan sebuah pemilihan sapi tercantik, termulus dan terbaik. Kontes – kontes kecil inipun berkembang menjadi kontes tingkat desa, kecamatan dan kabupaten dan sejak saat itu sapi - sapi peserta kontes itu dinamai sapi sonok.
Dalam kontes Sapi Sonok ini memang menggunakan sapi betina karena sapi jantan lebih banyak digunakan pada Kerapan Sapi. Jika awalnya kontes Sapi Sonok ini hanya dinilai dari segi fisik saja. Selain segi fisik, sepasang sapi betina ini juga akan dinilai dari penampilan aksesori yang digunakan dan keserasian.
Sebelum bisa tampil di kontes Sapi Sonok, sapi – sapi tersebut telah dilatih sejak usia 3 tahun dengan perlakuan khusus dan nutrisi makanan yang terbaik. Setiap seminggu sekali sapi – sapi tersebut rutin diberi jamu yang telah dicampur dengan sekitar 15 butir telur. Bisa dibayangkan saja selain cantik mempesona sepasang Sapi Sonok juga kuat.
Semakin tidak diragukan lagi kalau Kabupaten Sumenep menyimpan berjuta keindahan dan keeksotisan sebuah kabupaten. Temukan langsung keindahan alamnya, keramahan masyarakatnya dan rasa spiritualisme yang begitu kuat di Kabupaten Sumenep.
0 komentar:
Posting Komentar